- Back to Home »
- Pesona Pulau Sumbawa
Tuesday, April 25, 2017
Tahukah
Anda Pulau Sumbawa? Pasti dalam pikiran Anda hanya ada tentang Sumbawa sebagai
penghasil susu kuda liar yang terkenal mahsyur dengan khasiatnya yang sering
dibicarakan dibeberapa radio yang ada di Jogja. Selain itu, apakah yang Anda
ketahui tentang Pulau Sumbawa? Jika tidak ada, maka penulis akan memberitahu
Anda sedikit pengetahuan tentang Pulau sumbawa dan apa saja yang ada disana.
Setuju?
Oke.
Pertama penulis ingin memberitahu dimana letak dari Pulau Sumbawa itu.
Tahukah
kalian pulau mana yang merupakan Pulau Sumbawa dari ribuan pulau yang ada di
peta Indonesia ini
Pasti
susah yaa nyari pulau sekecil itu di peta
coba
lihat yang ini
sudah
ada sedikit pencerahan kan?
Pulau
Sumbawa itu termasuk dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat, secara astronomis
terletak di sebelah utara Laut Flores, di sebelah selatan Samudra Hindia /
Indonesia, disebelah barat oleh Selat Alas dan sebelah timur oleh selat Sape.
Untuk mempermudah, tahu kan Pulau Lombok? Itu tuh yang deketan dengan Pulau
Bali. Nah, Pulau Sumbawa itu ada disebelah timur Pulau Lombok. Kalo dari Pulau
Jawa sih cuma 3 kali nyeberang dengan kapal feri. Perjalanan dari Jogja
kesana kira- kira membutuh waktu kurang lebih 2 hari 2 malam.
*Pulau
Sumbawa
Setelah
tahu lokasinya, penulis mau menjelaskan sedikit tentang sejarah Pulau Sumbawa.
Menurut kabar, dulu itu Sumbawa adalah daerah kerajaan. Kerajaan – kerajaan
yang pernah ada di pulau Sumbawa adalah kerajaan Pekat dan Tambora, yang
kemudian lenyap tanpa sisa akibat dari meletusnya Gunung Tambora pada tahun
1815. Bagaimana tidak langsung lenyap, letusan Gunung Tambora itu kan pecahkan
rekor letusan gunung api paling dahsyat di dunia. Yang letusannya terdengar
sampai ke Pulau Sumatera, dan abu serta debunya itu menutupi hampir seluruh
bagian bumi, yang mengakibatkan perubahan iklim secara drastis. Hebatkan?
Nah,
apakah sudah mulai penasaran dengan pulau yang satu ini? Pulau ini juga tidak
kalah dibandingkan dengan pulau-pulau lain, seperti Pulau Bali yang mempunyai
bahasa, kebudayaan unik dan tempat- tempat wisata yang indah. Pulau Sumbawa
juga punya, meskipun belum terekspos seperti Pulau Bali.
Pulau
Sumbawa itu terdapat 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten
Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Kali ini penulis akan lebih
berkonsentrasi pada Kabupaten Sumbawa saja. Yaitu kabupaten yang berada
ditengah-tengah antara Kabupaten Sumbawa Barat dengan Kabupaten Dompu.
Kabupaten Sumbawa itu sendiri lebih dikenal dengan
sebutan “Tana Samawa” oleh masyarakatnya sendiri. Tana
Samawa ini termasuk salah satu dari beberapa daerah yang memiliki kesultanan di
Indonesia. Sultan Samawa saat ini adalah Sultan Muhammad Kaharuddin IV yang
baru menjabat April 2011 kemarin. Sultan Sumbawa sebenarnya hanya di jadikan
sebagai ikon Kesultanan Sumbawa untuk melestarikan kebudayaan asli Sumbawa itu
sendiri. Karena saat ini sudah banyak kebudayaan asli Sumbawa yang mulai
dilupakan akibat masuknya kebudayaan dari daerah lain. Padahal sebenarnya di
Sumbawa itu kaya akan kebudayaan, sebut saja salah satunya tradisi pernikahan
Tau Samawa yang terbilang unik.
*Raja
Sumbawa beserta Istri.
Tradisi pernikahan masyarakat Sumbawa saat ini sudah
mulai terkikis oleh kebudayaan lain. Padahal tradisi ini terbilang unik dengan
beberapa prosesinya, yaitu di awali dengan acara “Bakatoan” (Lamaran)
pihak laki-laki ke rumah orang tua pihak wanita. Setelah itu dilanjutkan dengan
Upacara “Nyorong” (membawa seserahan). Di acara “Nyorong” ini
pihak laki-laki membawa seserahan ke rumah pihak wanita sesuai dengan yang
sudah ditetapkan dalam prosesi “Baseputis” yang biasanya dirangkaikan dengan
acara “Rabalas Lawas” yang diiringi oleh alunan“Gong-Genang
dan serunai”, yang kemudian diteruskan dengan prosesi “Baseputis”(Memutuskan).
Dalam acara baseputis inilah ditentukan hari-hari baik untuk pelaksanaan
episode-episode berikutnya dalam sebuah prosesi pernikahan masyarakat Sumbawa.
Akhir dari semua proses itu adalah berlangsungnya ijab kobul yang setelah itu
kedua belah mempelai diarak keliling kampung dengan menggunakan “Jaran” (kuda).
*Acara Nyorong
*Pengantin Sumbawa dengan baju adatnya ^^
Ada
satu tradisi lagi yang tidak lengkap jika tidak penulis paparkan secara
singkat, yaitu “Maen Jaran”. “Maen Jaran” (Pacuan Kuda) adalah salah satu
tradisi yang diadakan tiap tahun oleh masyarakat Sumbawa, biasanya
berlangsung musim kemarau antara bulan Mei-Oktober selama 3-4 hari tergantung
banyak pesertanya. “Maen Jaran” dalam masyarakat Sumbawa selain sebagai sebuah
tradisi, juga sebagai salah satu cara untuk memperbaiki peternakan kuda.
Misalnya dengan memelihara kuda dengan baik, memberi makan, memandikan, dll.
Kuda dalam “Maen Jaran” dikendarai oleh seorang joki yang berusia 6-10 tahun.
Joki yang memacu kuda tersebut tidak menggunakan alat pengamanan yang luar
biasa, hanya seadanya saja. Lintasan yang digunakan disebut dengan “Kerato”.
*Maen
Jaran
Selain
memiliki tradisi dan kebudayaan yang menarik, Sumbawa juga memiliki
tempat-tempat wisata yang indah untuk dikunjungi, salah satunya yaitu Pulau
Moyo. Pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa ini adalah pulau kecil
yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Yang disuguhi dengan keindahan
pantai, laut dan alamnya, menawarkan ketenangan bagi penikmat keindahan alam
bebas dan bawah laut. Pantas saja orang terkenal sekelas Putri Inggris Lady
Diana mengunjungi Pulau Moyo, begitu juga musisi rock dunia Mick Jagger.
Jadi tidak diragukan lagi keindahan pulau ini. Dipulau ini pengunjung bisa
snorkeling atau menyelam di taman laut dengan disuguhi pemandangan hamparan
karang yang begitu indah, fasilitasnya juga sudah lengkap, mulau dari tempat
penginapan hingga pos kesehatan. Tidak kalah deh jika dibandingkan dengan Pulau
Bali.
*Pesona
Pulau Moyo
Sekian
dulu penjelasan penulis tentang Pulau Sumbawa, sejarahnya, kebudayaannya, sampe
tempat wisata yang wajib dikunjungi. Semoga dengan artikel ini bisa menambah
pengetahuan tentang salah satu daerah yang ada di Indonesia, yaitu Tana Samawa.
Oleh : Nayeng Githa Aiyodya Ayunda
Oleh : Nayeng Githa Aiyodya Ayunda