Archive for May 2017
TEKNOLOGI UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL INDONESIA
Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Allah SWT
berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk
menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau
penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah
menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak
saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni
juga telah mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam
bidang budaya.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan seni diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya budaya
yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan teknologi, dan
seni secara baik haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya
bangsa.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Begitu
banyak kebudayaan di Indonesia yang memiliki keunik dilihat dari adat dan
tradisi daerah-daerah yang ada di Indonesia. Bali merupakan salah satu tempat
tujuan wisata yang paling diminati di dunia, Bali menawarkan keindahan alam dan
kekayaan budaya. Banyak wisatawan asing atau pun
domestic datang bukan hanya untuk melihat keindahan alam
yang dimiliki Pulau Bali tetapi juga untuk melihat kebudayaan-kebudayaan unik
yang ada. Kebudayaan merupakan salah satu peninggalan nenek moyang yang harus
dijaga kelestariannya agar kebudayaan tersebut tetap utuh dan tentunya akan
membuat Bali tetap menjadi salah satu tempat wisata yang paling diminati
di dunia. Adanya perkembangan zaman dalam melestarikan budaya dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai tuntutan zaman. Zaman globalisasi seperti
saat ini, dimana penggunaan teknologi sangat berperan dalam kehidupan
sehari-hari. Maka pemerintah atau pun para generasi muda yang ingin tetap
menjaga dan melestarikan kebudayaan di Bali memanfaatkan teknologi yang ada untuk
menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Bali. Sekarang ini sudah banyak
sekali website, blog, atau pun akun jejaring sosial yang digunakan untuk
mempromosikan atau memperkenalkan kebudayaan yang ada di Bali. Seperti halnya
sekarang ini pemerintah mengadakan festival kebudayaan seperti PKB (Pesta
Kesenian Bali) yang merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Provinsi Bali
yang dijadikan wadah aktivitas dan kreativitas para seniman dalam upaya ikut
mendukung program pemerintah dalam hal pelestarian dan pengembangan
nilai– nilai seni budaya yang adhiluhung.
Penggalian dan pengembangan berkesenian pada Pesta
Kesenian Bali, sebagai upaya untuk mengimbangi adanya distribusi budaya asing
sebagai akibat globalisasi menyeluruh, karena dengan adanya Pesta Kesenian Bali
dapat menuntun prilaku masyarakat dalam konteks berfikir, berkata dan berbuat
yang diimplementasikan dan diwujudkan dalam bentuk karya cipta seni budaya.
Festival-festival seperti ini dipromosikan melalui jejaring sosial yang memang
penggunaannya cepat dan murah. Acara-acara festival yang dipromosikan
menggunakan teknologi internet memiliki kelebihan seperti akan ada banyak orang
dari berbagai daerah, baik di dalam negeri atau pun diluar negeri yang akan
tahu tentang acara tersebut dalam waktu yang lumayan singkat. Sehingga ini akan
berdampak pada perolehan wisatawan dan pengunjung acara festival budaya
tersebut yang akan semakin banyak. Selain melalui internet promosi juga
dilakukan melalui media cetak, pemanfaatan teknologi desain grafis diperlukan
dalam membuat pamphlet, brosur, atau pun poster yang terlihat menarik
untuk mempromosikan kegiatan tersebut. Adanya hal itu kita bisa melihat
pemanfaatan teknologi dalam melestarikan budaya di Bali agar tidak tergerus
globalisasi melainkan kebudayaan tersebut dapat berkembang mengikuti perubahan
zaman tanpa mengubah keaslian budaya tersebut. Peran teknologi dalam
memperkenalkan budaya lokal atau pun untuk mempromosikan acara festival budaya
merupakan sedikit pengaruh era globalisasi yang dimanfaatkan secara positif
agar terjadi keselarasan antara
pemanfaatan teknologi yang semakin maju dengan pelestarian
kebudayaan yang dimilik.
By : Winisari
Kisah Lala Wangsasi (Legenda Sumbawa yang Terlupakan)
Kisah Lala Wangsasi
Dahulu kala, hiduplah seorang putri Raja Sumbawa yang
bernama Lala Wangsasi. Masyarakat desa Selesek sering memanggilnya dengan Lala
Wangsasi, sedangkan di Sumbawa dikenal dengan Lala Lawang Sasi. Suatu hari,
Lala Wangsasi dihadapkan dengan suatu cobaan, berupa ia dipaksa untuk menikah
dengan seorang bangsawan. Karena perjodohan yang tak diinginkan olehnya,
akhirnya Lala Wangsasi memilih untuk kabur dan meminta perlindungan ke desa
Selesek, Kecamatan Ropang. Lala Wangsasi tidak sembarang memilih desa Selesek
sebagai tempat pelariannya, sebab dahulu desa tersebut terkenal dengan warganya
yang memiliki ilmu yang tinggi. Waktu demi waktu berlalu, Lala Wangsasi menemui
ajalnya. Sebelum ia meninggal, ia sempat bersumpah bahwa “ Barang siapa yang
lewat atau melewati kuburannya, baik burung, manusia, pejabat, atau yang
lainnya. Tanpa permisi, akan sakit dan mati. Dan, memang benar. Beberapa tahun
yang lalu, ada rombang peneliti yang datang ke Selesek dan tak sengaja melewati
makam Lala Wangsasi dengan menggunakan helikopter. Tanpa diduga, helikopter
tersebut jatuh. Percaya atau tidak, kebenaran tentang keberadaan Lala Wangsasi
dahulu adalah benar.
Oleh :
Santya Kusuma Wardhani
ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT SUMBAWA
Teman- teman kali ini saya akan
mengenalkan tentang tata cara pernikahan masyarakat Sumbawa. Jadi simak
baik-baik setiap tulisan ini agar kita bisa melestarikan semua
tahapan-tahapannya.
Pernikahan adalah suatu yang sangat
sakral, karena merupakan Awal dari kehidupan baru manusia.
Dalam Al-Qur’an dan haditz juga di wajibkan bagi
sesorang yang sudah siap lahir dan batin untuk menikah untuk menyempurnakan
ibadahnya serta mengikuti Sunnah Rasul Allah. Pernikahan juga dikatakan sebagai
pembuka pintu rizki.
TAHAPAN TAHAPAN PADA PERNIKAHAN MASYARAKAT SUMBAWA:
1.
BAJAJAK
Bajajak adalah pertemuan dua keluarga, atau silahturahhmi
antar kedua keluarga. Dalam Bajajak ini lebih kepada perkenalan antar kedua
belah pihak keluarga. Dilakukan oleh laki-laki yang telah jatuh hati pada
seorang wanita. Yaitu laki – laki datang menemui pihak perempuan dengan maksud
ingin mengetahui apakah ada orang lain yang sudah meminang atau melamar si
perempuan atau tidak. Seandainya tidak ada maka pihak laki – laki akan
menyatakan maksud kalau mereka ingin melamar si perempuan untuk anak laki –
laki mereka. Bajajak juga bertujuan untuk mengetahui apa bakat atau keahlian si
perempuan atau untuk mengenal perempuan yang ingin dipinang lebih dekat lagi
2.
BAKATOAN
Bakatoan dalam bahasa Indonesia disebut juga melamar.
Bakatoan (Melamar) yaitu pihak laki – laki datang menemui pihak perempuan dan
membicarakan tentang pernikahan. Dalam adat masyarakat Sumbawa, saat proses
Bakatoan itu pihak laki – laki datang ke rumah pihak perempuan dengan membawa
SITO.
SITO adalah bungkusan segi empat yang diisi dengan kain
kebaya, dan uang seikhlasnya, kemudian bungkusan itu diletakan diatas piring
dan dibungkus dengan kain putih. Sito ini digunakan sebagai lambang diterima atau
tidaknya lamaran tersebut. Apabila Sito ini di terima maka lamaran diterima,
tapi apabila Sito ini dikembalikan maka Lamaran tersebut tidak diterima.
3. BASAPUTIS
Setelah lamaran diterima oleh pihak perempuan maka yang
dilakukan selanjutnya yaitu basaputis. Dimana dalam tahapan ini kedua belah
pihak membicarakan tentang berapa banyak barang – barang yang harus dipenuhi
oleh pihak laki – laki, proses ini lebih pada mufakat. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah pihak wanita dalam pelaksanaan pernikahan karena sebagian besar
tahapan dalam pernikahan dilakukan oleh pihak wanita. Dan banyaknya barang
tersebut berdasarkan keputusan kedua belah pihak agar hajat pernikahan
tercapai.
4.
BADA
Pada Prosesi ini yaitu memberitahukan kepada calon mempelai
perempuan bahwa dia akan dinikahkan. Yang memberitahukan mempelai perempuan
dalam prosesi ini biasanya seorang yang berpengaruh pada lingkungan tersebut
(tokoh masyarakat). Proses bada’ ini dilakukan pada waktu subuh saat calon
mempelai wanita tidur, kemudian dibangunkan dan diberitahu bahwa dia akan di
nikahkan. Usai proses bada’ biasanya calon mempelai wanita menangis haru
mengingat akan berpisah dengan kedua orangtuanya dan memulai hidup yang baru
dengan calon mempelai pria.
Contoh kalimat pada proses bada’:
Man mo les tama bale…, apa ya kusabale saparah kau ke si A
anak si B (janganlah sering keluar masuk rumah/jalan-jalan …, karena kamu akan
saya jodohkan dan nikahkan kamu dengan si A anaknya si B)
Prosesi ini biasanya diiringi dengan Baguntung dan Bagenang.
Baguntung yaitu memukul Rantok (alat menumbuk padi tradisonal Sumbawa) menjadi
sebuah melodi yang indah.
5.
BASAMULA
Basamula yaitu proses mengawali pekerjaan, atau hajatan yang
dimaksud. Proses ini dilakukan dengan mengadakan Nuja Rame (menumbuk padi rame
- rame), dengan mengajak semua sanak saudara dan warga kampung yang perempuan.
Serta membuat atau memasak minyak Kelapa dengan syarat hanya 3 butir kelapa.
Pertanda sebagai awal mengawali semua kegiatan atau pekerjaan dalam hajatan.
6.
NYORONG
Nyorong yaitu prosesi dimana pihak laki –laki membawa
hantaran berupa apa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Acara Nyorong
ini biasanya dilaksanakan dengan melakukan rabalas-lawas antara pihak pria dan
pihak wanita di depan pintu gerbang rumah calon mempelai wanita. Nyorong juga
diiringi dengan ratib rabana.
7.
SATOKAL
AI’
Yaitu Prosesi dimana dalam adat suku Sumbawa ada seorang
ketua ritual yang mengatur alat – alat ritual seperti : Telku Batu (kendi
batu), tebu, payung, pisang matang dan pisang mentah, Padi gutis, dll. Proses
ini juga diiringi oleh Bagenang, air yang ditaruh didalam kendi batu tsb
digunakan untuk memandikan mempelai dan mempelai dimandikan diatas TUTUK APIT
(bagian dari alat menenun).
8.
BAGENANG
Bagenang adalah memukul gendang (alat music yang dibuat dari
kulit sapi, kerbau, atau kulit kambing) yang dikombinasikan dengan gong dan
seruling menjadi sebuah nada dengan berbagai jenis seperti Serama, Pakan Jaran,
dll.
9.
BARODAK
(Luluran)
Barodak
atau luluran adalah salah satu prosesi atau ritual dalam pernikahan masyarakat
Sumbawa. Prosesi ini biasanya dilakukan 3 hari 3 malam sebelum akad nikah
dilaksanakan. Dimulai dari prosesi awal yang dinamakan Bajalok ( dilulurin oleh
7 Nyai ) dengan diiringin oleh genang, gong, seruling, dll. Dan proses
selanjutnya dilakukan oleh INA PANGANTAN (orang yang dipercaya untuk menanggung
jawab prosesi itu sampai akhir). Diakhir prosesi awal mempelai dikelilingi
dengan lilin lalu ditiup oleh mempelai sebagai lambang biar wajah mempelai
berseri – seri di hari pernikahannya. Setelah prosesi itu dilakukan prosesi
BADAIT. BADAIT yaitu menghilangkan bulu – bulu halus dari tubuh mempelai
sebagai tanda mempelai akan mengakhiri masa lajangnya.
1 AKAD NIKAH
Prosesi sakral dalam menuju kehidupan baru, dimana
Wali/orang tua menikahkan/menyerahkan putrinya kepada mempelai laki- laki
sebagai awal orang tua melepas putrinya untuk menjalani hidup baru. Prosesi
akad nikah ini dilakukan oleh mempelai laki-laki setelah sah baru mempelai
laki-laki dipertemukan dengan mempelai perempuan.
1 RESEPSI
Resepsi di lakukan setelah prosesi akad nikah. Resepsi ini
dilaksanakan bila kedua belah pihak sepakat tapi bila keadaan tidak
memungkinkan biasanya resepsi ini tidak dilaksanakan. Resepsi pernikahan
hanya berlambangkan untuk memeriahkan pernikahan dan sebagai wujud
pemberitahuan kepada masyarakat bahwa mereka telah menjadi suami istri.
Oleh
: AYU RIZKYCA AWALIA
Reog Ponorogo, Kebudayaan Dan Kesenian Asli Indonesia
Reog ponorogo merupakan salah satu seni tarian di
Jawa Timur yang sampai saat ini masih terus di lestarikan. Reog ini merupakan
kebudayaan dan kesenian asli Indonesia. Memang budaya dan seni ini sering
dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis, oleh karenanya tak jarang sering
dihubungkan dengan dunia kekuatan spiritual bahkan dunia hitam.
Lepas dari hal itu, Reog
Ponorogo ini oleh masyarakat biasanya sering dipentaskan saat acara pernikahan,
khitanan, hari-hari besar nasional, dan juga festival tahunan yang diadakan
oleh pemerintah setempat. Festival yang diadakan oleh pemerintah tersebut
terdiri dari Festival Reog Mini Nasinonal, Festival Reog Nasional dan juga
pertunjukan pada bulan purnama yang bertempat di alun-alun ponorogo. Sedangkan
Festival Reog Nasional itu selalu diadakan saat akan memasuki bulan Maharam
atau yang sering dalam tradisi Jawa itu biasa di sebut dengan bulan Suro.
Pementasan reog ponorogo merupakan rangkaian dari acara Grebeg Suro atau juga
dalam rangka ulang tahun kota Ponorogo.
Dalam rangka menyambut tahun baru islam atau yang
sering dikenal dengan sebutan tanggal satu Suro, pemerintah kabupaten Ponorogo
mengadakan event budaya terbesar di Ponorogo yaitu Grebeg Suro. Saat Grebeg
Suro berlangsung, biasanya saat pementasan kesenian Reog Ponorogo itu selalu
dibanjiri penonton baik dari semua penjuru Ponorogo, bahkan karena pagelaran
kesenian ini bertaraf nasional, tak jarang wisatawan dari luar daerah Ponorogo
bahkan dari luar negeri pun turut hadir untuk melihat acara pagelaran kesenian
Reog Ponorogo ini. Hal inipun dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Ponorogo
sebagai salah satu senjata andalan untuk meningkatkan daya tarik wisata
Ponorogo itu sendiri.
Selain festival Grebeg Suro, Festival Reog Mini
tingkat nasional juga bisa menyedot antusias para wisatawan. Seluruh peserta
yang mengikutinya merupakan generisa muda, rata-rata mereka masih duduk
dibangku sekolah setingkat SD atau SMP. Salah satu tujuan dari festival Reog
Mini tingkat nasional adalah untuk tetap menjaga kesenian ini terus berlangsung
turun temurun, karena generasi muda inilah kelak yang akan meneruskan kesenian
Rog ini. Waktu pelaksanaan Festival Reog Mini ini pada bulan Agustus.
Sejarah Reog
Ponoro
Banyak cerita yang berbeda-beda akan sejarah Reog
Ponorog oitu hadir,salah satunya adalah
cerita tentang perjalanan seorang prabu Kelana Sewandanan yang sedang mencari
gadis pujaannya. Sang Prabu dalam perjalannya didampingi prajurit berkuda dan
patihnya yang setia menemani bernama Pujangganong. Akhirnya sang Prabu
menemukan pujaan hatinya, dan ia jatuh cinta kepada seorang putri Kediri yang
bernama Dewi Saanggalangit. Namun ternyata Dewi Sanggalangit ini mau menerima
Prabu dengan mengajukan satu syarat kepadanya. Tak lain ternyata syarat itu
adalah Sang Prabu harus menciptakan sebuah kesenian baru. Singkat cerita,
kesenian yang menjadi syarat itu dengan nama Reog yang didalamnya dimasukan
unsur mistis dan kekuatan spiritual.
Sampai Saat ini masyarakat Ponorogo terus mengikuti
dan menjaga warisan leluhur ini dengan sangat baik. Dalam perjalanannya Seni
reog adalah cipta kreasi manusia yang terbentuk dari adanya aliran kepercayaan
secara turun temurun dan masih terjaga keasliannya. Dalam pelaksanannya,
upacara sebelum melakukan Reog Ponorogo ini menggunakan syarat-syarat yang
tidak mudak dilakukan bagi orang awam. orang yang melakukan kesenaian inipun
harus memiliki garis keturunan parental yang jelas dan hukum adat yang masih
berlaku.
Tari Reog Ponorogo
Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rentetan dua
hingga tiga tarian pembukaan. Sekitar enam sampai sembilan pria gagah berani
yang memakai pakaian serba hitam dan mukanya dipoles warna merah membawakan
tarian pertamanya. Digambarkan para penari ini merupakan sosok singa yang
pemberani. Kemudian datang enam hingga sembilan gadis menaiki kuda melanjutkan
tarian Reog itu. Pada Reog tradisional, biasanya para penari ini diperankan
oleh penari lak-laki yang berpakaian seperti wanita. Sebagai tarian pembuka,
biasanya ada beberapa anak kecil yang membawakan tarian dengan adegan yang
sangat lucu. Nah, tarian yang dibawakan oleh anak-anak ini dikenal dengan
sebuatan Bujang ganong.Saat tarian pembuka sudah selesai, selanjutnya
dipentaskanlah adegan inti yang isinya adalah sesuai dengan kondisi dimana seni
reog itu ditampikan pada acara apa.
Apabila seroang pemain yang sedang tampil kelelahan,
biasanya dia digantikan oleh pemain yang lain. Namun dari itu semua, hal yang
terpenting juga adalah kepuasan yang bisa dirasakan oleh penonton itu sendiri.
Pada adegan terakhir dari pementasan seni ini adalah Singa Barong. Para pemain
menggunakan topeng yang berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari
bulu merak. Asal kamu tau saja, berat topeng itu bisa mencapai 50-60 kg. Topeng
itu mereka bawa dengan menggunakan giginya. kemampuan yang diluar nalar itu
mereka dapat dengan latihan yang berat, yang didalamnya juga terdapat latihan
spiritual seperti berpuasa dan tapa.
Oleh
: Arsyah kumalasari