- Back to Home »
- Reog Ponorogo, Kebudayaan Dan Kesenian Asli Indonesia
Saturday, May 6, 2017
Reog ponorogo merupakan salah satu seni tarian di
Jawa Timur yang sampai saat ini masih terus di lestarikan. Reog ini merupakan
kebudayaan dan kesenian asli Indonesia. Memang budaya dan seni ini sering
dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis, oleh karenanya tak jarang sering
dihubungkan dengan dunia kekuatan spiritual bahkan dunia hitam.
Lepas dari hal itu, Reog
Ponorogo ini oleh masyarakat biasanya sering dipentaskan saat acara pernikahan,
khitanan, hari-hari besar nasional, dan juga festival tahunan yang diadakan
oleh pemerintah setempat. Festival yang diadakan oleh pemerintah tersebut
terdiri dari Festival Reog Mini Nasinonal, Festival Reog Nasional dan juga
pertunjukan pada bulan purnama yang bertempat di alun-alun ponorogo. Sedangkan
Festival Reog Nasional itu selalu diadakan saat akan memasuki bulan Maharam
atau yang sering dalam tradisi Jawa itu biasa di sebut dengan bulan Suro.
Pementasan reog ponorogo merupakan rangkaian dari acara Grebeg Suro atau juga
dalam rangka ulang tahun kota Ponorogo.
Dalam rangka menyambut tahun baru islam atau yang
sering dikenal dengan sebutan tanggal satu Suro, pemerintah kabupaten Ponorogo
mengadakan event budaya terbesar di Ponorogo yaitu Grebeg Suro. Saat Grebeg
Suro berlangsung, biasanya saat pementasan kesenian Reog Ponorogo itu selalu
dibanjiri penonton baik dari semua penjuru Ponorogo, bahkan karena pagelaran
kesenian ini bertaraf nasional, tak jarang wisatawan dari luar daerah Ponorogo
bahkan dari luar negeri pun turut hadir untuk melihat acara pagelaran kesenian
Reog Ponorogo ini. Hal inipun dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Ponorogo
sebagai salah satu senjata andalan untuk meningkatkan daya tarik wisata
Ponorogo itu sendiri.
Selain festival Grebeg Suro, Festival Reog Mini
tingkat nasional juga bisa menyedot antusias para wisatawan. Seluruh peserta
yang mengikutinya merupakan generisa muda, rata-rata mereka masih duduk
dibangku sekolah setingkat SD atau SMP. Salah satu tujuan dari festival Reog
Mini tingkat nasional adalah untuk tetap menjaga kesenian ini terus berlangsung
turun temurun, karena generasi muda inilah kelak yang akan meneruskan kesenian
Rog ini. Waktu pelaksanaan Festival Reog Mini ini pada bulan Agustus.
Sejarah Reog
Ponoro
Banyak cerita yang berbeda-beda akan sejarah Reog
Ponorog oitu hadir,salah satunya adalah
cerita tentang perjalanan seorang prabu Kelana Sewandanan yang sedang mencari
gadis pujaannya. Sang Prabu dalam perjalannya didampingi prajurit berkuda dan
patihnya yang setia menemani bernama Pujangganong. Akhirnya sang Prabu
menemukan pujaan hatinya, dan ia jatuh cinta kepada seorang putri Kediri yang
bernama Dewi Saanggalangit. Namun ternyata Dewi Sanggalangit ini mau menerima
Prabu dengan mengajukan satu syarat kepadanya. Tak lain ternyata syarat itu
adalah Sang Prabu harus menciptakan sebuah kesenian baru. Singkat cerita,
kesenian yang menjadi syarat itu dengan nama Reog yang didalamnya dimasukan
unsur mistis dan kekuatan spiritual.
Sampai Saat ini masyarakat Ponorogo terus mengikuti
dan menjaga warisan leluhur ini dengan sangat baik. Dalam perjalanannya Seni
reog adalah cipta kreasi manusia yang terbentuk dari adanya aliran kepercayaan
secara turun temurun dan masih terjaga keasliannya. Dalam pelaksanannya,
upacara sebelum melakukan Reog Ponorogo ini menggunakan syarat-syarat yang
tidak mudak dilakukan bagi orang awam. orang yang melakukan kesenaian inipun
harus memiliki garis keturunan parental yang jelas dan hukum adat yang masih
berlaku.
Tari Reog Ponorogo
Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rentetan dua
hingga tiga tarian pembukaan. Sekitar enam sampai sembilan pria gagah berani
yang memakai pakaian serba hitam dan mukanya dipoles warna merah membawakan
tarian pertamanya. Digambarkan para penari ini merupakan sosok singa yang
pemberani. Kemudian datang enam hingga sembilan gadis menaiki kuda melanjutkan
tarian Reog itu. Pada Reog tradisional, biasanya para penari ini diperankan
oleh penari lak-laki yang berpakaian seperti wanita. Sebagai tarian pembuka,
biasanya ada beberapa anak kecil yang membawakan tarian dengan adegan yang
sangat lucu. Nah, tarian yang dibawakan oleh anak-anak ini dikenal dengan
sebuatan Bujang ganong.Saat tarian pembuka sudah selesai, selanjutnya
dipentaskanlah adegan inti yang isinya adalah sesuai dengan kondisi dimana seni
reog itu ditampikan pada acara apa.
Apabila seroang pemain yang sedang tampil kelelahan,
biasanya dia digantikan oleh pemain yang lain. Namun dari itu semua, hal yang
terpenting juga adalah kepuasan yang bisa dirasakan oleh penonton itu sendiri.
Pada adegan terakhir dari pementasan seni ini adalah Singa Barong. Para pemain
menggunakan topeng yang berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari
bulu merak. Asal kamu tau saja, berat topeng itu bisa mencapai 50-60 kg. Topeng
itu mereka bawa dengan menggunakan giginya. kemampuan yang diluar nalar itu
mereka dapat dengan latihan yang berat, yang didalamnya juga terdapat latihan
spiritual seperti berpuasa dan tapa.
Oleh
: Arsyah kumalasari